KOMPETENSI DASAR
Ø Mahasiswa memahami batasan pengertian kebenaran-kebenaran
mutlak dan kebenaran sementara
Ø Mahasiswa memahami tentang keterbatasan ilmu pengetahuan.
Ø Mahasiswa memahami tentang proses berpikir ilmiah.
Ø Mahasiswa memahami proses berkeimanan.
A. Kebenaran Mutlak dan Kebenaran
Sementara
Kebeneranan terdapat 2 jenis yaitu kebenaran
mutlak dan kebenaran sementara. Kebenaran mutlak adalah sesuatu yang mutlak, tetap,
tidak berubah, qath'i, pasti, dianggap terlalu mapan, statis, tidak sejalan
dengan kebutuhan zaman. Kebenaran sementara
merupakan kebenaran yang bersifat sementara dan tidak abadi atau bisa dibilang
kebenaran yang dapat disalahkan dan dapat juga diganti.
Menimbang nilai-nilai kebenaran,
dalam Islam mengenal tingkat proses pemahamannya. Pertama ada yang disebut ilmul yaqiin yaitu kebenaran yang didukung ilmu pengetahuan, kedua ainul yaqiin yaitu
kebenaran yang dilengkapi dengan hasil suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi
atau percobaan,
Allah sudah menentukan
kebenaranan dengan berbagai hukum yang harus dilakukan dan dipatuhi oleh
manusia. Jika segala hukum Allah tidak ada yang mutlak kebenaranya, maka akan
terjadi kekacauan yang sangat besar.
B. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan
Keterbatasn
ilmu pengetahuan adalah ketetapan Allah yang tidak bisa dirubah. Ilmu Allah adalah
ilmu bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang memiliki keinginan, semangat yang
tinggi dan istiqomah.
Dalam
peristiwa Nabi Adam dengan iblis dan malaikat adalah pengetahuan tentang semua
isi alam. Allah menyiapkan nabi Adam dan keturunannya sebagai makhluk yang
unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya karena manusia telah dipercayai
menjadi khalifah di atas bumi. Hanya manusia yang diberi kekampuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui penelitian manusia sudah mengembangkan
bidang-bidang ilmu pengetahuan. Begitu banyak ketidak sempurnaan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan yang dirasakan oleh manusia ketika mencapai batas kemampuannya,
baik itu secara fisik maupun secara berpikir. Manusia bebas untuk melakukan penelitian
dan percobaan, tetapi ada batasan-batasan aturan tertentu yang harus dipatuhi.
Diantaranya batasn etika keilmua dan terutama nilai keimanan.
C. Proses Berpikir Ilmiah
Berpikir ilmiah yaitu proses berifikir atau aktivitas seseorang untuk
menemukan atau memperoleh pengetahuan. Ketika Carles Darwis mengemukakan
teorinya tentang The Universey yang membahas tentang evolusi bentuk tubuh
manusia yang berasal dari sejenis binatang primata. Karena Darwin tidak bisa
menunjukan bukti pemikiran dan penelitiannya teori ini ditolak oleh banyak
ilmuan pada waktu itu. Pada tahun 2000 Harya Yahya menulis buku yang menunjukan
bukti-bukti ilmiah kesalahan dari teori Darwis. Dalam Al-Quran, memang telah termaktub secara tersurat maupun tersirat tenang aneka kondisi alam yang kemudian menjadi sejenis temuan para peneliti.
Proses berpikir ilmiah didahului oleh bentuk keraguan dan
kemudian melakukan kegiatan untuk mencari jawaban dari keingintahuan dari
keraguan itu. Sementara itu, proses berpikri ilmiah berbeda dengan berkeimanan,
yang didasari harus menerima apa yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
D. Proses Berkeimanan
Keimanan
harus didahului dengan keyakinan-keyakinan tertentu. Seseorang yang beriman
kepada Allah tidak perlu pembuktiaan dari sumber pengetahuan yang diperoleh
dari obeservasi atau percobaan. Ketidakmungkinan membuktikan adanya Allah
secara fisik, tidak akan berarti akan menghilangkan keimanan seseorang. Penelitian
manusia tentang keberadaan Tuhan bisa dibuktikan dengan cara mencari tahu tanda
kebesaran Tuhan yang sangat empiris.
Dalam
sebuah proses berkeimanan seseorang harus banyak menggunakan bentuk pembuktian.
Karena pembuktian dan petunjuk sudah disediakan oleh Allah yang menguasai
kebenaran dalam bentuk kitab suci Al-Quran.
Daftar Pustaka
Suryana, Jajang. 2018.
Buku Ajaran Pendidikan Agama Islam. Depok: RajaGrafindo Persada.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bukti_empiris
https://plus.kapanlagi.com/50-kata-kata-mutiara-islami-penuh-makna-dan-menyejukkan-hati-mempertebal-keimanan-8ad322.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar