BAB 2
KOMPETENSI DASAR
·
Mahasiswa mengetahui batas pengertian dan
posisi Allah sebagai Khalik
·
Mahasiswa mengetahui tentang konsep
sunnatullah.
·
Mahasiswa mengetahui tentang posisi
manusia diantara makhluk Allah lainnya.
·
Mahasiswa mengetahui batasan pengertian
kalifatan fil ardh.
A.
Kemegahan Alam Ciptaan Allah SWT
Manusia
diciptakan Allah dalam keadaan unik dan beragam sebagai penghuni bumi terbanyak
jumlanya. Seberapa banyak jumlah manusia Allah menciptakan manusia dengan beragam,
tidak ada individu yang sama sekalipun saudara kembar siam, Allah memberikan
keunikan kedalam setiap individu yang berbeda.
Dalam
Qs. Surat An-Nisaa, (4):1) dan Qs Huud, (11):61 isinya berupa penegasan bahwa
Allah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
Allah menciptakan manusia dari tanah (saripati), bumi, dan kemudian
dijadikan manusia pengisi bumi.
Manusia
tinggal ditempat yang berbeda-beda diseluruh permukaan bumi.Betapa luasnya bumi
hanyalah satu planet yang berpenghuni yang kecil dibandingkan dengan
planet-planet lain. Allah sebagai khalik yang menciptakan alam semesta sudah
terbukti ciptaannya, manusia harus meyakini bahwa satu-satunya tuhan yang maha
pencipta hanyalah Allah SWT.
B.
Konsep Sunnatullah
Sunnatullah
adalah ketentuan Allah, kepatian Allah. Dalam bahasa lain, sunnatullah juga disebut
dengan hukum alam, yakni hukum yang ditetapkan Allah guna mengatur penciptaan
dan mekanisme alam semesta yang bersifat fitrah, yakni tetap dan otomatis.
Hukum ini juga disebabkan sikap dan perbuatan
mereka terhadap syariat Allah dan risalah para nabi yang melahir kan
ketetapan-ketetapan Allah atas mereka di dunia dan di akhirat.
Di dalam salah satu ayat
Alquran, kita bisa merasakan bagaimana sunatullah itu bekerja. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ
مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا "Setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan,"
(QS al-Insyirah: 5- 6).
Melalui ayat ini, bisa dipahami bahwa sunnatullah merupakan ketentuan Allah
yang tidak terjadi secara kebetulan, bukan suatu keajaiban, melainkan memiliki
kekuatan yang mutlak. Kebenaran ayat ini dapat dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari bahwa sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Ketika manusia sedang ditempatkan pada posisi sulit, pasti ada jalan
kemudahan yang datang baginya. Entah dari mana dan dengan cara apa, kemudahan
itu pasti ada. Itulah yang dinamakan sunnatullah.
C.
Posisi Manusia di Antara Makhluk Ciptaan
Allah SWT.
Semua
ciptaan Allah disebut makhluk, sedangkan Allah sebagai pencipta disebut Khalik.
Semua makhluk Allah harus mengikuti ketentuan Allah. Manusia adalah makhluk yang
berbeda dengan makhluk lain, diberi pilihan oleh Allah yaitu jalan yang lurus
(shiraathal mustaqiim) atau memilih jalan lain (jalan yang sesat).
Manusia
merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, karena manusia
diciptakan dari tanah dengan bermacam-macam istilah yaitu turab ( tanah ),
tanah kering ( thin ), dan lain-lain. Tentunya hal ini menunjukan bahwa fisik
manusia berasal dari macam-macam bahan yang ada di dalam tanah menurut
Al-Mu'minun 12-16 . Manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Allah SWT, akal
dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya.
Di
banding makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Salah satu kelebihan manusia adalah kemampuan
untuk bergerak di darat, di laut maupun di udara. Sedangkan binatang hanya
mampu bergerak di ruang yang terbatas, mengenai kelebihan manusia atau makhluk
lain ada pada surat al-Isra ayat 70.
Di
samping itu manusia memiliki akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah, berupa al-Quran. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah
menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya. Oleh karena itu ilmunya
manusia di lebihkan dari makhluk lainnya.
D.
Manusia Sebagai Khalifatan fill Ardh
Makna khalifah fil ardh adalah menjadi agen perbaikan moral. kehadiran para Rasul di dunia ini semata-mata untuk melakukan perbaikan moral. Rasulullah Muhammad saw bersabda: inni buistu liutammima makarimal akhlaq (sesungguhnya kedatanganku semata-mata untuk memperbaiki moral manusia).
Perbaikan moral hendaknya dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan menata pikiran, hati dan seksualitas (syahwat) sehingga semua terkontrol dengan baik. Tujuannya, menjadi manusia yang berguna, bukan hanya bagi diri sendiri, melainkan juga bagi keluarga dan masyarakat luas. Kemudian, menata kehidupan keluarga, dan selanjutnya menata kehidupan masyarakat dan bangsa sehingga pada gilirannya tercipta masyarakat yang adil, makmur dan berkeadaban yang dalam Al-Qur’an disebut بَلۡدَةٞ طَيِّبَةٞ وَرَبٌّ غَفُورٞ (Q.S. Saba’, 34:15).
Dalam konteks individual,
tugas khalifah, antara lain mampu mengelola pikiran agar selalu berfikir
positif, tidak berfikir negatif dan terjauhkan dari semua perbuatan zalim yang
mencederai sesama. Mengelola hati atau qalbu agar selalu berprasangka baik kepada
sesama manusia, selalu peduli dan punya rasa empati kemanusiaan sehingga ringan
tangan menolong, terutama terhadap kelompok yang teraniaya, tertindas dan
marjinal. Mengelola syahwat dan organ-organ seksual agar mampu menghindarkan
diri dari perbuatan keji dan tercela, seperti zina, perkosaan, pelacuran, incest, pedofili, pelecehan seksual, serta semua bentuk hubungan
seksual yang tidak terpuji. Bahkan, demi menjaga kesehatan reproduksi, remaja
perempuan harus dilindungi dari perkawinan anak, praktek sunat dan kehamilan
yang tak diinginkan.
Daftar Pustaka
Suryana,
Jajang. 2018. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam. Depok: RajaGrafindo Persada.
Berita
Hari Ini. 2021. “Pengertian Sunnatullah lengkap
dengan Sifat dan Karakteristiknya”. Teradapat pada https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-sunnatullah-lengkap-dengan-sifat-dan-karakteristiknya-1waEoCV6wha/3.
Diakses tanggal 25 Februari 2022.
Pratama, Wahyu. 2021. “Kedudukan Manusia Dalam Islam”. Terdapat
pada https://www.kompasiana.com/wahyuwp21/5d123f71097f366f7d09b302/kedudukan-manusia-dalam-islam.
Diakses tanggal 25 Februari 2022.
_ _. 2021. “Manusia sebagai Khalifah fil Ardh”. Terdapat pada https://muslimahreformis.org/beranda/implementasi_tauhid/manusia-sebagai-khalifah-fil-ardh/#:~:text=Manusia%20adalah%20makhluk%20Tuhan%20yang,(rahmatan%20lil'%C3%A2lam%C3%AEn).
Diakses tanggal 25 Februari 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar