A.
Ayat
Al-Quran tentang olahraga
1.
QS.
Al-Infitar Ayat 7
الَّذِيْ خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ
فَعَدَلَكَۙ
Artinya : Yang telah
menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu
seimbang (Qs. Al-Infitar, [82]:7).
Tafsir Jalalain : (Yang
telah menciptakan kamu) padahal sebelumnya kamu tidak ada (lalu menyempurnakan
kejadianmu) yakni Dia menjadikan kamu dalam bentuk yang sempurna, lengkap
dengan anggota-anggota tubuhmu (dan menjadikan kamu seimbang) artinya Dia
menjadikan bentukmu seimbang, semua anggota tubuhmu disesuaikan-Nya; tiada
tangan atau kaki yang lebih panjang atau lebih pendek dari yang lainnya; dapat
dibaca Fa'adalak dan Fa'addalak.
2.
QS.
At-Tin Ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ
فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Artinya: Sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, (Qs. At-Tin, [95]:4).
Tafsir : Ayat ini
menjelaskan bahwa Allah menciptakannya (manusia dengan tubuh yang tegak, shingga dapat memakan makanannya dengan tangan;
dan Allah menciptakannya dengan kemampuan memahami, berbicara, mengatur, dan
berbuat bijak, sehingga memungkinkanya menjadi khalifah di muka bumi
sebagaimana kehendak dari Allah SWT.
3.
QS.
Al-Baqarah Ayat 247
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ
اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ
عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ
قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
ۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Dan nabi mereka
berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi
rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami,
sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi
kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja)
kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Qs.
Al-Baqarah [2]:247)
Tafsir Jalalain : (Kata nabi
mereka kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut bagi
kamu sebagai raja." Jawab mereka, "Bagaimana), artinya betapa (ia
akan menjadi raja, padahal kami lebih berhak terhadap kerajaan ini
daripadanya). Ia bukanlah dari keturunan raja-raja atau bangsawan dan tidak
pula dari keturunan nabi-nabi. Bahkan ia hanyalah seorang tukang samak atau
gembala, (sedangkan ia pun tidak diberi kekayaan yang mencukupi") yakni
yang amat diperlukan untuk membina atau mendirikan sebuah kerajaan. (Kata nabi)
kepada mereka, ("Sesungguhnya Allah telah memilihnya sebagai rajamu (dan
menambahnya pula keluasan) dan keperkasaan (dalam ilmu dan tubuh"). Memang
ketika itu dialah orang Israel yang paling berilmu, paling gagah dan paling
berakhlak. (Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya) suatu pemberian yang tidak seorang pun mampu untuk
menghalanginya. (Dan Allah Maha Luas) karunia-Nya, (lagi Maha Mengetahui) orang
yang lebih patut menerima karunia-Nya itu.
B.
Ayat
Al-Quran tentang kesehatan
1.
Surat Al-Baqarah
Ayat 195
وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: Dan infakkanlah
(hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam
kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al-Baqarah [2]:195)
Tafsir Al-Muyassar : Dan teruslah kalian -wahai
orang-orang Mukmin-, menginfakkan harta demi membela agama Allah dan jihad di
jalan Nya. Dan janganlah kalian menjerumuskan diri-diri kalian ke dalam
tempat-tempat kebinasaan dengan tidak berjihad dijalan Allah dan meninggalkan
infak padanya. Dan berbuat baiklah kalian dalam berinfak dan taat kepada Allah,
dan jadikanlah amal shalih kalian seluruhnya murni karena mengharap wajah
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang ikhlas dan berbuat baik.
2.
Surat Al-Baqarah
Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ
فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ
شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: Bulan Ramadan
adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan
itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak
berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu
bersyukur. (QS. Al-Baqarah [2]:185)
Tafsir : Bulan Ramadan adalah
bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur'an pada lailatul
qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan
yang salah. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada, yakni hidup, di bulan
itu dalam keadaan sudah akil balig, maka berpuasalah. Dan barang siapa yang
sakit di antara kamu atau dalam perjalanan lalu memilih untuk tidak berpuasa,
maka ia wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dengan membolehkan
berbuka, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu dengan tetap mewajibkan puasa
dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya
dengan berpuasa satu bulan penuh dan mengakhiri puasa dengan bertakbir
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu
bersyukur atasnya.
3.
Surat
Maryam Ayat 13
وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً
ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ
Artinya: dan (Kami jadikan)
rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun
seorang yang bertakwa, (Surat Maryam, [19]:13).
Tafsir Al-Muyassar : Dan Kami telah berikan kepadanya rasa belas
kasihan dan cinta kasih dari sisi kami serta kebersihan pribadi dari dosa-dosa.
Dan dia adalah seorang yang takut dan taat kepada Allah , menjalankan
kewajiban-kewajiban dariNya, menjauhi larangan-laranganNya.
4.
Surat Al-Baqarah
Ayat 282
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا
اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ
بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ
اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ
رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ
سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ
بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا
رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَۤاءِ اَنْ تَضِلَّ
اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا
مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى
اَجَلِهٖۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا
تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ
فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْٓا اِذَا تَبَايَعْتُمْ
ۖ وَلَا يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌۢ
بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيْمٌ
Artinya: Wahai orang-orang
yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya
sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan.
Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa
kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya.
Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau
tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan
benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika
tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua
orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang
ada), agar jika yang seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan
janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan
menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan
lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi
kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual
beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan
bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah, [2]:282)
Tafsir Jalalail : (Hai
orang-orang yang beriman! Jika kamu mengadakan utang piutang), maksudnya
muamalah seperti jua beli, sewa-menyewa, utang-piutang dan lain-lain (secara
tidak tunai), misalnya pinjaman atau pesanan (untuk waktu yang ditentukan) atau
diketahui, (maka hendaklah kamu catat) untuk pengukuhan dan menghilangkan
pertikaian nantinya. (Dan hendaklah ditulis) surat utang itu (di antara kamu
oleh seorang penulis dengan adil) maksudnya benar tanpa menambah atau
mengurangi jumlah utang atau jumlah temponya. (Dan janganlah merasa enggan)
atau berkeberatan (penulis itu) untuk (menuliskannya) jika ia diminta,
(sebagaimana telah diajarkan Allah kepadanya), artinya telah diberi-Nya karunia
pandai menulis, maka janganlah dia kikir menyumbangkannya. 'Kaf' di sini
berkaitan dengan 'ya'ba' (Maka hendaklah dituliskannya) sebagai penguat (dan
hendaklah diimlakkan) surat itu (oleh orang yang berutang) karena dialah yang
dipersaksikan, maka hendaklah diakuinya agar diketahuinya kewajibannya, (dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya) dalam mengimlakkan itu (dan
janganlah dikurangi darinya), maksudnya dari utangnya itu (sedikit pun juga.
Dan sekiranya orang yang berutang itu bodoh) atau boros (atau lemah keadaannya)
untuk mengimlakkan disebabkan terlalu muda atau terlalu tua (atau ia sendiri
tidak mampu untuk mengimlakkannya) disebabkan bisu atau tidak menguasai bahasa
dan sebagainya, (maka hendaklah diimlakkan oleh walinya), misalnya bapak, orang
yang diberi amanat, yang mengasuh atau penerjemahnya (dengan jujur. Dan
hendaklah persaksikan) utang itu kepada (dua orang saksi di antara laki-lakimu)
artinya dua orang Islam yang telah balig lagi merdeka (Jika keduanya mereka itu
bukan), yakni kedua saksi itu (dua orang laki-laki, maka seorang laki-laki dan
dua orang perempuan) boleh menjadi saksi (di antara saksi-saksi yang kamu
sukai) disebabkan agama dan kejujurannya. Saksi-saksi wanita jadi berganda
ialah (supaya jika yang seorang lupa) akan kesaksian disebabkan kurangnya akal
dan lemahnya ingatan mereka, (maka yang lain (yang ingat) akan mengingatkan
kawannya), yakni yang lupa. Ada yang membaca 'tudzkir' dan ada yang dengan
tasydid 'tudzakkir'. Jumlah dari idzkar menempati kedudukan sebagai illat,
artinya untuk mengingatkannya jika ia lupa atau berada di ambang kelupaan,
karena itulah yang menjadi sebabnya. Menurut satu qiraat 'in' syarthiyah dengan
baris di bawah, sementara 'tudzakkiru' dengan baris di depan sebagai
jawabannya. (Dan janganlah saksi-saksi itu enggan jika) 'ma' sebagai tambahan
(mereka dipanggil) untuk memikul dan memberikan kesaksian (dan janganlah kamu
jemu) atau bosan (untuk menuliskannya), artinya utang-utang yang kamu saksikan,
karena memang banyak orang yang merasa jemu atau bosan (biar kecil atau besar)
sedikit atau banyak (sampai waktunya), artinya sampai batas waktu membayarnya,
menjadi 'hal' dari dhamir yang terdapat pada 'taktubuh' (Demikian itu)
maksudnya surat-surat tersebut (lebih adil di sisi Allah dan lebih mengokohkan
persaksian), artinya lebih menolong meluruskannya, karena adanya bukti yang
mengingatkannya (dan lebih dekat), artinya lebih kecil kemungkinan (untuk tidak
menimbulkan keraguanmu), yakni mengenai besarnya utang atau jatuh temponya.
(Kecuali jika) terjadi muamalah itu (berupa perdagangan tunai) menurut satu
qiraat dengan baris di atas hingga menjadi khabar dari 'takuuna' sedangkan
isimnya adalah kata ganti at-tijaarah (yang kamu jalankan di antara kamu),
artinya yang kamu pegang dan tidak mempunyai waktu berjangka, (maka tidak ada
dosa lagi kamu jika kamu tidak menulisnya), artinya barang yang diperdagangkan
itu (hanya persaksikanlah jika kamu berjual beli) karena demikian itu lebih
dapat menghindarkan percekcokan. Maka soal ini dan yang sebelumnya merupakan
soal sunah (dan janganlah penulis dan saksi -maksudnya yang punya utang dan
yang berutang- menyulitkan atau mempersulit), misalnya dengan mengubah surat
tadi atau tak hendak menjadi saksi atau menuliskannya, begitu pula orang yang
punya utang, tidak boleh membebani si penulis dengan hal-hal yang tidak patut
untuk ditulis atau dipersaksikan. (Dan jika kamu berbuat) apa yang dilarang
itu, (maka sesungguhnya itu suatu kefasikan), artinya keluar dari taat yang
sekali-kali tidak layak (bagi kamu dan bertakwalah kamu kepada Allah) dalam
perintah dan larangan-Nya (Allah mengajarimu) tentang kepentingan urusanmu.
Lafal ini menjadi hal dari fi`il yang diperkirakan keberadaannya atau sebagai
kalimat baru. (Dan Allah mengetahui segala sesuatu).
5.
Surat
Mudatsir Ayat 4
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ
Artinya: dan bersihkanlah pakaianmu, (Surat
Mudatsir, [74]:4)
Tafsir Jalalain: (Dan pakaianmu bersihkanlah) dari najis, atau pendekkanlah pakaianmu
sehingga berbeda dengan kebiasaan orang-orang Arab yang selalu menguntaikan
pakaian mereka hingga menyentuh tanah di kala mereka menyombongkan diri, karena
dikhawatirkan akan terkena barang yang najis.
Daftar Pustaka
Belajar Tajwid. _. “Al-Infitar:7”. Terdapat pada https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-82-al-infitar/ayat-7.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
Berita Terkini. 2020. “Surat
At Tin Ayat 4 - 6 Berdasarkan Tafsir Al-Mukhtashar”. Terdapat pada https://kumparan.com/berita-terkini/surat-at-tin-ayat-4-6-berdasarkan-tafsir-al-mukhtashar-1uo1cUfYnGX/full.
(Diakses tanggal 03 April 202).
Belajar Tajwid. _. “Al-Baqarah: 247”. Terdapat pada https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-2-al-baqarah/ayat-247.
(Diakses tanggal 03 April 2022)
Tafsir Web.
_. “Surat Al-Baqarah Ayat
195”. Terdapat pada https://tafsirweb.com/715-surat-al-baqarah-ayat-195.html.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
Tokopedia Salam. _. “Surah Al-Baqarah”. Terdapat
pada https://www.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-185#:~:text=185.&text=Bulan%20Ramadan%20adalah%20(bulan)%20yang,di%20bulan%20itu%2C%20maka%20berpuasalah.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
Tafsir Web. -. “Surat Maryam Ayat 13”.
Terdapat pada https://tafsirweb.com/5059-surat-maryam-ayat-13.html.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
Belajar Tajwid. _. “Al-Baqarah: 282”.
Terdapat pada https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-2-al-baqarah/ayat-282.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
Belajar Tajwid. _. “Al-Mudatsir: 4”. Terdapat
pada https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-74-al-mudatsir/ayat-4.
(Diakses tanggal 03 April 2022).
"Sports nutrition special offer—buy 2 supplement products and get 1 free product from the same category." For complete information, visit our website here https://medium.com/@sakura.ichiru1998
BalasHapus