https://akurat.co/sinopsis-transformer-age-of-extinction-aksi-optimus-prime-bantu-manusia-selamatkan-bumi
C. Manusia dan Teknologi
Teknologi menurut vam Peurseun adalah “perpanjangan tangan
manusia”
(1988). Ketika suatu benda atau kondisi tertentu dikategorikan
sebagai alat yang bisa
digunakan untuk memperpanjang jangkauan tangan manusia, maka Peurseun
menyebutnya sebagai teknologi.
Semua masyarakat manusia, sesederhana apapun peradaban yang
didukungnya,
mereka bisa menemukan teknologi sesuai kebutuhan zamannya. Respons
terhadap
alam sejalan dengan kebutuhan hidup mendasar manusia, selalu
menghasilkan
perangkat alat, bahan, bahkan sistem solusi yang merupakan jawaban
atas kebutuhan
yang mereka perlukan. Oleh karena itu, sejak zaman dahulu,
teknologi telah hadir
mendampingi perilaku setiap manusia, sesuai tuntutan lingkungan,
sesuai kondisi
zaman.
Ibadat mahdhah maupun ghair mahdhah pasti terkait dengan
penggunaan teknologi.
Teknologi bangunan (masjid dan tempat wudhu), sound system (adzan
dan peringatan
sebelum datang waktu shalat dan ibadat lainnya). “Teknologi
merupakan alat peradaban, dan peradaban Islam yang telah menjadi kekuatan besar selama beberapa abad pastilah berkembang atas dasar
prestasi-prestasi teknologis yang penting”
Aspek-aspek sains Islam yang dibahas antara lain: matematika (di
antaranya
dimasukkannya bilangan nol, dalam tulisan Muhammad bin Musa
Al-Khawarizmi);
astronomi (pengamatan, instrumentasi, dan pengembangan
trigonometri yang
bermanfaat dalam pengembangan kalender, pengukuran waktu, dan
penentuan arah
kiblat); fisika (kitab tentang optik karya Ibn Al-Haytsam yang mengilhami
karya
Rooger Bacon dan Witelo); dan kimia (ahli kimia muslim yang paling
berpengaruh
Jabin bin Hayyan --dikenal oleh ilmuwan Latin abad pertengahan
dengan nama Geber
dan Abu Bakar Ar-Razi : Rhazes).
Ketika berbicara tentang teknologi, pada kenyataannya kita juga
tidak bisa melihat
betapa kegiatan seni telah ada di dalamnya. Banyak bukti di
lapangan, karya-karya seni
sebagai karya imajinatif awal telah menjadi cikal bakal
pengembangan karya-karya
teknologi. Di lingkungan masyarakat Indonesia, keahdiran seni yang
berbalut nilai-nilai Islami
bisa muncul dalam banyak jenis karya. Karya-karya yang telah
menjadi ciri khas milik
masyarakat Indonesia antara lain adalah batik dan wayang. Seni
batik dan wayang yang
sangat kental dengan keterlibatan teknologi, pengelolaan awalnya
banyak melibatkan
para santri.
C. Manusia dan Media
Perkembangan teknologi media kini sudah sangat sulit dibendung. keberadaan
gawai untuk keperluan memanfaatkan aneka media informasi juga semakin mudah dan
terjangkau. Media sosial memiliki banyak hal negatif, dengan adanya media sosial
ini manusia sering menyalah gunakan dan ada juga yang menjadikan media sebagai
salah satu sarana untuk menyebarkan keburukan. Meskipun banyak hal negatif dari
media sosial atau media internet tentu saja banyak juga hal positifnya. Pada zaman
ini metode pembelajaran sudah menggunakan media internet atau sosial sebagai
tempat dan fasilitasnya. Sumber belajar sudah sangat mudah untuk ditemukan di internet.
Masih banyak masyarakat yang tidak menyadari terbawa arus negatifnya
media sosial dan keburukan berita-berita dimedia sosial. Beredarnya berita yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan sering menjadi sasaran masyarakat yang
menggunakan media sosial untuk mengomentari, mengkritik dan membagikan secara tidak
sadar akan kebenaran berita tersebut.
Positifnya media sosial sudah digunakan sebagai media
pembelajaran, dosen bisa menyampaikan materi kepada mahasiswa dengan tatap muka
jarak jauh. Banyak juga proses pendaftaran ataupun pengisian administrasi lewat
internet, bahkan pada zaman ini hampir semua pendataan dilakukan di internet
atau secara daring.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Jajang. 2018. Buku Ajar Pendidikan
Agama Islam. Depok: RajaGrapindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar